KUBAR – Ratusan anggota Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) memadati halaman depan Polres Kutai Barat, Jalan Gajah Mada, Barong Tongkok, pada Senin (10/11/2025) sekitar pukul 11.00 WITA.
Mereka mendesak agar kepolisian bertindak adil dalam sengketa lahan antara keluarga besar Kincan dan PT Trubaindo Coal Mining (TCM).
Koordinator aksi, Barto, menyatakan bahwa TBBR hadir untuk mengawal pengurusnya yang tengah menjalani pemeriksaan di Polres Kubar.
“Kehadiran kami supaya Polres tidak mengkriminalisasi delapan pengurus dan saudara Kincan dalam proses hukum,” ungkapnya, dikutip katakatim.
Ia menegaskan bahwa simbol piring putih yang diserahkan tokoh adat, sebagai lambang perdamaian dan harus dihormati oleh aparat.
“Sikap kami tegas satu tersakiti, semua kami tersakiti,”katanya.
Barto juga menuding Polres Kubar berpihak kepada perusahaan besar dalam kasus ini, sedangkan laporan masyarakat adat tak kunjung diproses.
“Kalau laporan kami, tidak ada yang didengar Polres Kubar. Tapi begitu perusahaan lapor, langsung ditindaklanjuti,” ujarnya.
Sementara itu, Budiansyah, turut menambahkan bahwa masyarakat adat sering dihambat jika ingin bertemu pihak perusahaan.
Ia menilai, Jika Polres Kutai Barat benar‑benar berpihak dan mengayomi masyarakat.
“Seharusnya mempertemukan kami dengan perusahaan, bukan seperti ini,” tutupnya. (*/Red)


















