JAKARTA – Ginjal merupakan organ vital yang berperan penting dalam menyaring limbah dan menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit dalam tubuh.
Namun, kebiasaan makan yang tidak sehat bisa menjadi musuh dalam selimut bagi kesehatan ginjal.
Para ahli kesehatan menegaskan bahwa pola makan sehari-hari sangat berpengaruh terhadap fungsi ginjal.
Bila salah memilih makanan, ginjal bisa bekerja terlalu keras hingga akhirnya rusak dan mengalami kegagalan fungsi.
Melansir laporan Times of India, yang dikutip pada Kamis 31 Juli 2025, ada lima jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari atau dibatasi karena berisiko tinggi merusak ginjal.
1. Keripik dan Ciki
Camilan kemasan seperti keripik dan ciki mengandung kadar garam tinggi yang dapat membebani ginjal. Konsumsi natrium berlebihan membuat ginjal menahan air, meningkatkan tekanan darah, dan mempercepat kerusakan ginjal.
Tak hanya makanan ringan, garam tersembunyi juga banyak ditemukan dalam makanan beku, kerupuk, daging olahan, hingga saus dan dressing salad.
2. Minuman Manis dan Soda
Minuman manis dan bersoda dikenal sebagai kontributor utama obesitas dan diabetes, dua penyebab utama penyakit ginjal.
Selain itu, kandungan fosfor tinggi dalam soda dapat memperburuk kondisi ginjal yang sudah lemah. Fosfor yang menumpuk berisiko merusak pembuluh darah dan tulang.
3. Mi Instan dan Makanan Cepat Saji
Mi instan, burger, kentang goreng, dan pizza mengandung natrium, lemak jenuh, serta kadar fosfor dan kalium tinggi.
Mineral-mineral ini, jika tidak disaring dengan baik, akan menumpuk dalam darah dan memperburuk kondisi ginjal, terutama bagi mereka yang sudah memiliki gangguan fungsi ginjal.
4. Makanan Hewani Berlebih
Konsumsi protein hewani yang berlebihan seperti daging merah, ayam, telur, dan keju, bisa membebani ginjal karena harus menyaring produk samping metabolisme protein.
Jika tubuh tak memerlukan sebanyak itu, protein yang tidak digunakan justru menjadi beban yang mempercepat penurunan fungsi ginjal.
5. Makanan Ultra-Olahan
Produk makanan yang dikemas dalam kotak, plastik, atau siap saji dalam hitungan menit umumnya mengandung natrium, fosfor, lemak jenuh, dan senyawa AGEs (Advanced Glycation End Products) yang terbentuk saat memasak suhu tinggi. Senyawa ini telah dikaitkan dengan kerusakan ginjal dalam berbagai penelitian medis.
Para ahli menyarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan segar, rendah garam, dan menjaga pola makan seimbang guna mencegah kerusakan ginjal sejak dini.
Mengingat penyakit ginjal kerap datang tanpa gejala awal yang jelas, menjaga pola makan bisa menjadi bentuk perlindungan paling sederhana namun sangat efektif.(*/Whd)