Cuitan Kaltim
  • Home
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Berau
    • Bontang
    • Kutai Barat
    • Kutai Kartanegara
    • Kutai Timur
    • Mahakam Ulu
    • Paser
    • Penajam Paser Utara
    • Samarinda
  • Advertorial
    • Pemerintahan
    • Umum
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Olahraga
    • UMKM
  • Visual
    • Opini
    • Video
  • Demokrasi
    • Dinamika
    • Hukum
    • Pemilu
    • Pilkada
    • Politik
  • More
    • Internasional
    • Kesehatan
    • Lifestyle
    • Nasional
    • Pendidikan
No Result
View All Result
Cuitan Kaltim
  • Home
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Berau
    • Bontang
    • Kutai Barat
    • Kutai Kartanegara
    • Kutai Timur
    • Mahakam Ulu
    • Paser
    • Penajam Paser Utara
    • Samarinda
  • Advertorial
    • Pemerintahan
    • Umum
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Olahraga
    • UMKM
  • Visual
    • Opini
    • Video
  • Demokrasi
    • Dinamika
    • Hukum
    • Pemilu
    • Pilkada
    • Politik
  • More
    • Internasional
    • Kesehatan
    • Lifestyle
    • Nasional
    • Pendidikan
No Result
View All Result
Cuitan Kaltim
Home Opini

Paradoks Kebijakan Publik di Kota Bontang : Antara Harapan dan Kenyataan

by Redaksi Cuitan Kaltim
September 8, 2025
in Opini, Umum
0
Penulis: Arif Maldini (Kader HmI Kota Bontang)

Penulis: Arif Maldini (Kader HmI Kota Bontang). (Ist)

18
SHARES
43
VIEWS
Share on Facebook

OPINI – Pembangunan Kota Bontang, yang selama ini dikenal dengan pesatnya pertumbuhan infrastruktur dan sektor industri, kini berada di persimpangan jalan.

Di satu sisi, kita melihat kemajuan fisik yang tak terbantahkan, seperti proyek-proyek besar di bidang infrastruktur.

Namun, di sisi lain, banyak persoalan mendasar yang belum terselesaikan, yang seharusnya menjadi perhatian serius.

Sebagai kader HmI (Himpunan mahasiswa Islam), saya merasa terpanggil untuk memberikan pandangan kritis terkait arah pembangunan di Bontang.

Kota ini membutuhkan lebih dari sekadar proyek fisik, kita butuh kebijakan yang bisa memberikan kesejahteraan sosial yang berkelanjutan dan menjawab kebutuhan nyata masyarakat.

Pertama, mengenai partisipasi publik sebagai pilar utama pembangunan berkelanjutan. Pembangunan sejati bukan hanya tentang jalan raya yang mulus atau bangunan yang megah.

Pembangunan yang sesungguhnya adalah kebijakan yang merespons kebutuhan masyarakat. Salah satu elemen yang kerap terabaikan dalam setiap proyek adalah partisipasi publik.

Masyarakat yang terdampak langsung, seharusnya dilibatkan dalam setiap tahapan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi kebijakan.

Partisipasi ini bukan hanya formalitas, tetapi esensi dari kebijakan yang benar-benar berpihak kepada rakyat.

Sebagai contoh, proyek drainase yang diluncurkan dengan harapan dapat mengatasi masalah banjir di Bontang, ternyata malah memperburuk kondisi dengan munculnya kerusakan jalan dan erosi sungai.

Ini menunjukkan adanya kesenjangan antara apa yang direncanakan di atas kertas dan apa yang terjadi di lapangan.

Keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan dapat mencegah kesalahan seperti ini dan memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar relevan dengan kebutuhan mereka.

Kedua, komunikasi yang transparan dapatmenghindari kebingungan di masyarakat. Selain partisipasi publik, aspek lain yang juga sangat penting adalah komunikasi pemerintah.

Pemerintah Kota Bontang harus mampu menyampaikan setiap kebijakan dengan transparan dan konsisten.

Sebagai contoh, meskipun Wali Kota Bontang menjamin bahwa tarif air dan gas tidak akan naik, banyak warga yang masih merasakan ketidakpastian akibat kabar yang beredar mengenai kemungkinan kenaikan harga.

Ketidakjelasan seperti ini hanya memperburuk ketegangan sosial dan menciptakan ketidakpercayaan di kalangan masyarakat.

Tak hanya itu, kebijakan seperti pelaksanaan festival musik yang dilakukan meskipun ada larangan dari pemerintah pusat, menunjukkan inkonsistensi dalam penerapan kebijakan.

Ketidakpatuhan terhadap kebijakan pusat ini menambah kebingungan di masyarakat dan merusak citra pemerintah.

Oleh karena itu, komunikasi yang jelas dan terbuka sangat penting agar kebijakan pemerintah dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat dan tidak menimbulkan kebingungannya.

Ketiga, integritas birokrasi adalah dasar kepercayaan publik. Salah satu isu besar yang perlu mendapat perhatian serius adalah integritas birokrasi.

Isu tentang perekrutan pengawas Pro-RT yang diduga lebih mengutamakan kedekatan politik daripada kompetensi, jika terbukti benar, akan merusak kredibilitas pemerintahan.

Birokrasi yang sehat seharusnya berlandaskan pada prinsip meritokrasi, di mana jabatan publik diisi oleh individu yang benar-benar berkompeten dan berintegritas, bukan yang sekadar dekat dengan kekuasaan.

Birokrasi yang berbasis pada kedekatan politik berisiko menurunkan kualitas pelayanan publik dan menciptakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Oleh karena itu, transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses seleksi jabatan publik sangat penting agar birokrasi dapat berfungsi dengan profesional dan efisien.

Selanjutnya, pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Secara keseluruhan, meskipun ada sejumlah kemajuan di sektor infrastruktur, masih banyak aspek yang perlu diperbaiki agar pembangunan di Bontang benar-benar berpihak kepada kepentingan rakyat.

Pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan yang diambil dapat menciptakan kesejahteraan sosial yang merata dan berkelanjutan.

Ini hanya bisa tercapai dengan melibatkan masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan, mengedepankan komunikasi yang terbuka dan transparan, serta menjaga integritas birokrasi.

Sebagai kader HmI, saya merasa memiliki tanggung jawab moral untuk terus mengawal dan mengawasi setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah.

Pembangunan yang sejati bukan hanya soal bangunan fisik, tetapi bagaimana kebijakan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial masyarakat.

Untuk Bontang yang lebih baik, keadilan bukan hanya apa yang tertulis di atas kertas, tetapi bagaimana mengimplementasikan secara tegas.

Oleh karena itu, mari kita berbenah dengan memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar untuk kepentingan rakyat, bukan hanya untuk kepentingan sesaat atau kelompok tertentu.

Pemerintahan yang bersih, transparan, dan partisipatif adalah kunci untuk mewujudkan Bontang yang maju dan berkeadilan.

Dengan meningkatkan partisipasi publik, menjaga komunikasi yang jelas, dan memperbaiki birokrasi, kita dapat memastikan bahwa pembangunan di Bontang tidak hanya menghasilkan infrastruktur, tetapi juga kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh warganya.

Kini saatnya kita mengarah ke Bontang yang lebih baik, dengan kebijakan yang lebih bijaksana, lebih adil, dan lebih berpihak pada rakyat.

Sebab, pembangunan yang berkeadilan tidak bisa hanya dilihat dari hasil angka dan statistik, tetapi dari kesejahteraan nyata bagi masyarakat. (***)

Tags: Arif MaldiniBontangHarapanKenyataanOpiniPembagunan
Share7Send

Related Posts

Penulis: Angelita (Mahasiswi Kota Bontang)

Hiburan Malam vs Rumah Adat : Saatnya Bontang Menentukan Arah

by Redaksi Cuitan Kaltim
September 8, 2025
0
45

OPINI - Di tengah geliat industrinya, Kota Bontang masih menyimpan paradoks besar. Di satu sisi, Bontang sering dielu-elukan sebagai miniatur...

Karnaval Kemerdekaan di Loktuan Bontang sukses digelar

Karnaval Kemerdekaan Loktuan Bontang Tetap Meriah Meski Diguyur Hujan Bersama Pupuk Kaltim

by Redaksi Cuitan Kaltim
September 7, 2025
0
41

BONTANG - Karnaval Kemerdekaan di Kelurahan Loktuan sukses digelar pada Minggu (7/9/2025), meski sempat diguyur hujan deras. Sebanyak 35 peserta...

Konferensi pers Kepala Kejari Bontang, Pilipus Siahaan

Dugaan Korupsi Bimtek di Dishub Bontang, Kejari Selidiki Anggaran Rp 2,5 Miliar

by Redaksi Cuitan Kaltim
September 3, 2025
0
73

BONTANG - Kejaksaan Negeri (Kejari) Bontang tengah menyelidiki dugaan penyimpangan dana dalam kegiatan bimbingan teknis (bimtek). Bimtek ini digelar Dinas...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Tahanan di Lapas Bontang Meninggal, Diduga Akibat Penganiayaan (Ist)

Tragedi di Lapas Bontang: Tahanan Meninggal, Penganiayaan Diduga

Maret 11, 2025
Konfirensi pers orang tua korban di dampingi kuasa hukum (Ist)

Fakta Kematian Tahanan Lapas, Ini Keterangan Kuasa Hukum Korban

Maret 13, 2025
Ketua PHM Udin Mulyono saat ditemui awak media

PHM Laporkan Salah Satu RT di Bontang Terkait Dugaan Politik Uang

November 8, 2024
Ilustrasi panen padi

Kaltim Siap Jadi Lumbung Pangan Nasional, Garap 13.973 Hektare Lahan Rawa

Juni 14, 2025
Penguyuban Ikabido Bontang NTB Tampilkan Busana Rimpu di Bontang City Carnaval

Penguyuban Ikabido Bontang NTB, Tampilkan Busana Rimpu di Bontang City Carnaval

2
Belajar Menulis Feature dari Pramoedya Ananta Toer dan Mahbub Djunaidi (Penulis Wahdi)

Belajar Menulis Feature dari Pramoedya Ananta Toer dan Mahbub Djunaidi

2
Najirah saat ditemui wartawan

Kinerja Perumda AUJ dan PT LBB Tidak Maksimal, Ini Kata Najirah

1
Proyek Jalan di Semangko - Kersik dengan Anggaran Rp36 M dari APBD Provinsi Kaltim 2025 Dibongkar, Usai Viral Dugaan Campuran Air Asin

Proyek Jalan di Semangko – Kersik dengan Anggaran Rp36 M dari APBD Provinsi Kaltim 2025 Dibongkar, Usai Viral Dugaan Campuran Air Asin

1
Penulis: Arif Maldini (Kader HmI Kota Bontang)

Paradoks Kebijakan Publik di Kota Bontang : Antara Harapan dan Kenyataan

September 8, 2025
Penulis: Angelita (Mahasiswi Kota Bontang)

Hiburan Malam vs Rumah Adat : Saatnya Bontang Menentukan Arah

September 8, 2025
Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam bersama rombongan Komisi C melakukan Sidak di proyek drainase Jalan HM Ardan, Satimpo, Bontang Selatan

Mayoritas Pekerja Proyek Drainase di Satimpo Bukan Warga Lokal, Ketua DPRD Bontang: Perhatikan Perda

September 8, 2025
Jalan Hampir Putus, Gubernur Kaltim Geram Saat Tinjau Jalur Sangatta-Bengalon

Jalan Hampir Putus, Gubernur Kaltim Geram Saat Tinjau Jalur Sangatta-Bengalon

September 7, 2025

Popular News

  • Ahli Waris Pasang Spanduk Larangan di Lahan Proyek Turap Rp76 Miliar

    Ahli Waris Pasang Spanduk Larangan di Lahan Proyek Turap Rp76 Miliar di Botang

    94 shares
    Share 38 Tweet 24
  • Mediasi Sengketa Lahan di Bontang Barat Memanas, Warga Tuntut Keadilan

    95 shares
    Share 38 Tweet 24
  • Polres Bontang Ungkap Peredaran Narkoba, Amankan Barang Bukti 14,59 Gram

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Begini Hasil Mediasi Sengketa Lahan Proyek Turap di Kanaan Bontang

    37 shares
    Share 15 Tweet 9
  • Dugaan Korupsi Bimtek di Dishub Bontang, Kejari Selidiki Anggaran Rp 2,5 Miliar

    31 shares
    Share 12 Tweet 8

Cuitan Kaltim

Cuitan Kaltim

KALTIM

SAMARINDA
BALIKPAPAN
BONTANG
KUKAR
KUTIM
KUBAR
MAHULU
PASER
PPU
BERAU

 

ADVERTORIAL

PEMERINTAHAN
CORPORATE
UMUM

EKONOMI

BISNIS
FINANCIAL
UMKM

DEMOKRASI

POLITIK
HUKUM
PEMILU
PILKADA
DINAMIKA

MORE

INTERNASIONAL
NASIONAL
LIFESTYLE
KESEHATAN
PENDIDIKAN

VISUAL

VIDEO
INFOGRAFIK

INFO

TENTANG KAMI
REDAKSI
INFO IKLAN
PEDOMAN MEDIA SIBER
SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN
KODE PERILAKU PERUSAHAAN PERS
PEDOMAN PEMBERITAAN RAMAH ANAK

© 2024, Cuitankaltim.com
Developed by Vision Web Development, Bontang

No Result
View All Result
  • Home
  • Kaltim
    • Balikpapan
    • Berau
    • Bontang
    • Kutai Barat
    • Kutai Kartanegara
    • Kutai Timur
    • Mahakam Ulu
    • Paser
    • Penajam Paser Utara
    • Samarinda
  • Advertorial
    • Pemerintahan
    • Umum
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Olahraga
    • UMKM
  • Visual
    • Opini
    • Video
  • Demokrasi
    • Dinamika
    • Hukum
    • Pemilu
    • Pilkada
    • Politik
  • More
    • Internasional
    • Kesehatan
    • Lifestyle
    • Nasional
    • Pendidikan

© 2024, Cuitankaltim.com
Developed by Visi Media Teknologi, Bontang