BALIKPAPAN – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Kalimantan Timur menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Senin (8/12/2025).
Agenda konsolidasi besar ini dibuka langsung Wakil Ketua Umum DPP PKB, Muhammad Hanif Dhakiri, dan dihadiri oleh Ketua DPW PKB Kaltim, Syafruddin, bersama seluruh jajaran kader dari kabupaten/kota di Kaltim.
Muswil tahun ini menjadi momentum strategis bagi PKB Kaltim yang kini berada di wilayah dengan dinamika politik tinggi akibat hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dalam sambutannya, Ketua DPW PKB Kaltim Syafruddin menyampaikan secara terbuka sejarah panjang perjuangan struktur PKB di Kaltim sejak dirinya pertama kali terlibat pada 2008.

Ia mengenang masa-masa sulit ketika hampir seluruh pengurus PKB se-Kaltim menolak bergabung dalam barisan Muhaimin Iskandar.
“Saya sendirilah yang berani datang dan menyatakan siap berada di barisan Pak Muhaimin, mau kalah, mau menang, mau terjun bebas pasti siap!,” ujarnya di depan peserta Muswil.
Syafruddin juga mengingat masa ketika PKB Kaltim sempat tidak mendapatkan satu pun kursi DPRD Provinsi pada 2009.
Meski demikian, motivasi dari para senior, termasuk Hanif Dhakiri, membuatnya kembali bangkit. Perjuangan panjang itu membuahkan hasil.
“Pemilu 2014 PKB langsung dapat lima kursi. Tidak ada yang percaya, tapi itu fakta. Tahun 2019 kita buktikan lagi lima kursi,” bebernya.
Syafruddin bahkan membeberkan perjuangan berat PKB dalam Pilkada Paser 2015 yang sampai lima kali ganti SK hingga akhirnya berhasil mengantarkan Yusriansyah Syarkawi sebagai bupati.
Kemudian, pada Pemilu 2024, PKB Kaltim mencatat sejarah baru. Selain kembali meloloskan Syafruddin ke DPR RI, PKB juga meraih posisi pimpinan DPRD Kaltim, menjadikan Kaltim sebagai salah satu dari tujuh provinsi yang memperoleh posisi strategis tersebut.
Dengan begitu, Syafruddin menekankan tiga manifesto politik PKB yang wajib diwujudkan kader yakni politik kepeloporan, keteladanan, dan kehadiran.
“PKB bisa besar hanya kalau kita solid dan kompak. Target 2029: 11 kursi DPRD Kaltim,” tegasnya.
Hanif Dhakiri: PKB Harus Siap Hadapi Persaingan Politik IKN
Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP PKB Hanif Dhakiri menegaskan Muswil bukan sekadar agenda rutin, melainkan sarana menguatkan basis PKB.
Terutama dalam menghadapi kompetisi politik yang semakin ketat, terutama dengan beroperasinya Ibu Kota Nusantara.
Hanif memuji perkembangan PKB Kaltim di bawah kepemimpinan Syafruddin.
“Apa yang dilakukan teman-teman di Kaltim ini sangat positif. Tapi tantangan ke depan jauh lebih besar. Hadirnya IKN membuat kontestasi politik semakin kompetitif.” sebutnya.
Kata dia, partai ini lahir dari niat kebaikan, dari akar masyarakat, bukan lahir karena oligarki atau konflik elite.
Untuk itu, Hanif menegaskan soliditas merupakan kunci kemenangan.
“Partai yang tidak solid akan menjadi bagian dari masalah masyarakat, bukan solusi,” jelasnya.
Secara nasional, PKB menargetkan 100 kursi DPR RI pada 2029, dan Hanif menyebut Kaltim sebagai salah satu penyumbang penting untuk target tersebut.
Hanif juga menyoroti kurang tampaknya politik kehadiran kader PKB dalam bencana nasional.
Ia mengungkapkan bahwa Fraksi PKB DPR RI telah menggalang donasi hingga Rp 5 miliar untuk korban bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Namun ia mendorong agar DPRD Kaltim dan struktur daerah juga mengambil peran lebih nyata dalam aksi-aksi kemanusiaan.
“Jadikan PKB sebagai ladang kita untuk beramal untuk kemanusian,” pungkasnya. (*/Bas)


















