SAMARINDA – Puluhan mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi Kalimantan Timur (AMAK Kaltim) menggelar unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Jumat, 25 Juli 2025.
Massa berangkat dari Taman Samarendah, mereka datang dengan konvoi motor dan membawa spanduk bertuliskan “Kaltim Darurat KKN”.
Selebaran juga dibagikan ke warga sekitar, yang berisi kritik keras terhadap sistem birokrasi yang dinilai rusak.
Koordinator aksi, Faisal Hidayat, menyampaikan dalam orasinya. Dia menilai dugaan praktik Kolusi Korupsi dan Neptisme (KKN) di Kaltim sudah keterlaluan.
“Ini bukan sekadar pelanggaran. Ini pengkhianatan terhadap rakyat,” tegas Faisal dikutip dari Lenteradjoang.com.
Kata dia, mahasiswa tidak akan diam, apalagi soal praktik KKN.
“Kedaulatan itu milik rakyat. Bukan milik elite yang haus kuasa dan uang,” tambahnya.
Faisal juga menyinggung dugaan pungutan liar, di mana modusnya melalui fee kegiatan pemerintah.
Dalam orasinya, menyebut dua inisial pejabat yang diduga terlibat yakni BR dan H. BR diduga sebagai pelaksana dan H disebut sebagai penerima aliran dana.
“Ini bukan gosip. Ini skandal yang harus diusut tuntas,” ujarnya.
Selain itu, massa juga menyoroti manipulasi pajak. Diduga melibatkan perusahaan lokal dan terhubung dengan nama besar Rafael Alun, mantan pejabat pajak yang kini terpidana korupsi.
Orator lain, Rijal, menegaskan ada jaringan besar di balik kasus ini. Imenyebutnya sebagai kerja sama jahat antara pengusaha dan pejabat.
“Bukan hanya di Kaltim. Tapi juga terkait elite di pusat,” katanya.
Menurutnya, ini adalah bentuk perampokan uang negara.
“Bukan soal pajak saja. Ini penghianatan terhadap amanah rakyat,” bebernya.
Diketahui, aksi ini dikawal aparat kepolisian dan berlangsung damai dan tertib. (*/Red)