BONTANG – Kota Bontang telah mengalami 225 titik kebakaran selama 3 tahun terakhir, dengan kerugian yang ditaksir mencapai Rp16.639.100.000.
Data ini disampaikan oleh Kabid Pengendalian Operasional Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Sarkani,
Menurut Sarkani, kebakaran di Kota Bontang didominasi oleh korsleting listrik, namun persentase pastinya belum diketahui.
“Ini didominasi korsleting listrik. Untuk pastinya nanti kami cari dulu lagi datanya,” katanya, saat ditemui, Kamis (13/2/2025).
Ditempat yang sama, Kasi Operasional Damkartan Bontang, Pujianto mengungkapkan, kebakaran di Kota Bontang telah menyebabkan kerugian yang signifikan, dengan total 225 titik kebakaran yang tercatat selama 3 tahun terakhir.

Pada tahun 2022, terdapat 38 titik kebakaran dengan kerugian Rp1.066.900.000.
Pada tahun 2023, terdapat 76 titik kebakaran dengan kerugian Rp2.206.100.000. Dan pada tahun 2024, terdapat 111 titik kebakaran dengan kerugian Rp13.366.100.000.
Pujianto juga mengatakan bahwa petugas Damkar sering mengalami hambatan saat memadamkan api, seperti kendaraan yang terparkir di jalan atau posisi bangunan yang sulit dijangkau.
“Kita itu mulai dari jalan sudah dapat hambatan. Aku malah biasa sampai teriak-teriak kalau ada (warga) yang berkumpul dan itu menghalangi kita memadamkan kadangkala,” katanya.
Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli dan memahami kesulitan petugas Damkar dalam memadamkan api, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dan pencegahan kebakaran. (***)