SAMARINDA – Paslon nomor urut 2 Sutomo -Nasrullah menyoroti laju pertumbuhan ekonomi di Bontang pada debat kedua di Samarinda, Rabu (20/11/2024)
Dalam paparan visi dan misi yang dipersilahkan moderator, Sutomo mengatakan Bontang adalah kota kaya, tapi sayang keadaan perekonomiannya masih sanggat lemah.
Politisi PKB itu bilang, Bontang di katakan kaya karena tercatat pada tahun 2023 di Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Rp68,1 triliun.
“Dikatakan kaya karena tercatat Rp68,1 triliun di PDRB kita,” ucapnya dalam paparan visinya.
Akan tetapi, lanjut dia, ekonomi di Bontang masih dikatakan lemah dengan beberapa indikator.
Pertama, laju pertumbuhan ekonomi kota Bontang tidak sepesat laju pertumbuhan ekonomi rata-rata di beberapa kota Kaltim.
Di mana laju pertumbuhan ekonomi hanya tercatat 4,16 persen jauh tertinggal dari pada laju pertumbuhan ekonomi provinsi yang sudah tercatat 6,22 persen pada tahun 2023.
Bahkan kata dia, lebih rendah dari pada laju pertumbuhan nasional yang sudah mencatat 5,05 persen.
“Ini artinya secara laju pertumbuhan ekonomi kita beban nasional dan provinsi,” tegasnya.
Kedua, Pendapatan Asli Daerah (PAD) bontang cenderung menurun bahkan tahun 2024 PAD tercatat 245 miliar, sementara APBD Bontang tembus Rp3,3 triliun.
“Artinya pelaku bisnis kita, pelaku usaha kita belum mampu memberikan kontribusi pajak, retribusi untuk mengangkat PDRB,” jelasnya.
Menurutnya lagi, Bontang dikatakan ekonominya lemah, karena mengalami stagnasi pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Tidak mampu melakukan disertasi ekonomi, sehingga 80 persen perekonomian Bontang tergantung pada industri olahan, padahal tidak sampai 20 persen masyarakat yang berkaitan langsung dengan industri yang ada.
“Kalau kita lihat tidak lebih dari 18 ribu tenaga kerja yang bisa terlibat dalam industri. Olehnya itu kami memiliki visi kawasan bontang sebagai kawasan industri,” pungkasnya. (***)