SAMARINDA – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Satya Adi Saputra kembali menggelar kegiatan reses, Sabtu (02/11/2024) malam di Jl. Pangeran Bendahara, Kecamatan Samarinda Seberang.
Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Adi ini menggarisbawahi dua persoalan utama yang kerap diresahkan masyarakat.
“Dua isu yang diangkat seputar masalah pendidikan dan kesehatan,” kata Andi Satya.
Ditanya soal pendidikan, ia menyampaikan warga tak jarang mempersoalkan kebijakan zonasi sekolah. Menurutnya, meski memiliki tujuan yang baik, operasional kebijakan di lapangan tak semulus yang diharapkan.
“Bahwa zonasi ini ternyata masih banyak masalah dalam pelaksanaannya, eksekusi di lapangan ternyata masih banyak bermasalah,” bebernya.
Pasalnya, dari penerapan sistem zonasi tidak semua pelajar bisa diuntungkan. Ia menyebut masih ada sejumlah anak yang terpaksa harus pergi ke sekolah yang berjarak cukup jauh dari rumahnya.
“Misal ada anak di satu wilayah akhirnya tidak bisa masuk sekolah yang dekat tempat tinggalnya,” tandasnya.
Di sisi lain, ia menemukan fakta masih banyaknya masyarakat yang kesulitan mengakses layanan kesehatan dikarenakan keterbatasan biaya.
“Jadi, warga masih banyak yang tidak mampu dan hanya mengandalkan KIS. Ada juga yang BPJS-nya tidak hidup karena mereka satu keluarga misalnya ada 7/8 orang dengan iuran Rp43.000,” jelasnya.
Merespons hal tersebut, politisi golkar itu mengaku prihatin. Ia berjanji akan mengawal aspirasi masyarakat terutama persoalan pendidikan dan kesehatan yang menjadi isu prioritas.
“Lumayan berat sebulan mereka harus tanggung ratusan ribu untuk biaya BPJS. Makanya kalau mereka datang ke rumah sakit seringkali terkendala administrasi karena selama ini iurannya sudah berapa bulan tidak dibayar, hal-hal yang ini kita akan perhatikan, kita carikan solusinya,” tutupnya. (***)