BONTANG – Program jaringan gas bumi untuk rumah tangga (Jargas) yang digencarkan Basri Rase dalam kepemimpinannya mendapat sorotan dari Bacalon Walikota Neni Moerniaeni.
Neni Moerniaeni saat ditemui wartawan menjelaskan program Jargas sudah di rancangkan sejak walikota Andi Sofyan Hasdam. Kemudian di lanjutkan almarhum Andi Darma mengunakan APBD di Kelurahan Telihan, dan dirinya.
“Kalau program itu dari dulu, mulai pak Andi Sofyan, almarhum pak Darma dan saya,” katanya.
Neni bilang saat dirinya menjadi walikota pada tahun 2016 sudah perjuangkan Jargas dan pipa induk. Dimana pihak Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyetujui sebanyak dua kelurahan dan beberapa pipa induk, namun di kelurahan Bontang Lestari tidak disetujui.
“15 ribu di setujui Jargas dan 11 pipa induk, namun Bontang Lestari saat itu tidak disetujui karena terlalu jauh,” jelasnya.
Namun dengan demikian, Neni Moerniaeni selalu mengotot kepada pihak ESDM untuk seluruh kelurahan dipasangkan pipa induk, namun tidak disetujui dan bahwakan dirinya dianggap cerdas oleh pihak ESDM.
“15 ribu Jargas ok, tapi saya mau semua pipa induk di bangunkan semua kelurahan, tapi Bonles terlalu jauh dan saya dianggap cerdas,” ucapnya sambil terkekeh.
Untuk itu kata dia, jika ada orang yang mengklaim terkait suksesnya program Jargas, itu sudah dari dulu biarkan masyarakat yang menilai. Toh kalau misalnya kata dia 11 ribu Jargas akan di salurkan masih ada 30 ribu lagi yang harus di perjuangkan.
“Kalau ada orang mengklaim biarkan masyarakat yang menilai, kalau 11 ribu Jargas mau disalurkan masih ada 30 ribu lagi dan ini yang akan saya perjuangkan kedepannya,” pungkasnya.