BONTANG – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Shemmy Permata Sari, kembali menggelar kegiatan Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) ke-4 di Kota Bontang pada Jumat (25/4/2025).
Dalam kegiatan ini, ia turut menggandeng Kepala Satpol PP Bontang, Ahmad Yani, sebagai narasumber.
PDD kali ini mengangkat tema utama Human Security atau keamanan manusia, dengan fokus pada pentingnya perlindungan menyeluruh terhadap hak-hak dasar masyarakat.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh mayoritas ibu-ibu, tokoh masyarakat, akademisi, serta perwakilan organisasi sipil.
Dalam sambutannya, Shemmy menekankan bahwa isu keamanan manusia harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah, terutama dalam konteks demokrasi yang partisipatif.
“Keamanan bukan hanya soal ancaman fisik atau militer. Kita berbicara tentang bagaimana masyarakat bisa hidup layak, sehat, bebas dari rasa takut, serta memperoleh akses terhadap pelayanan publik yang adil. Ini bagian dari demokrasi yang harus kita rawat bersama,” ujar Shemmy.
Politisi perempuan dari Partai Golkar itu juga mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Bontang dalam menjalankan sejumlah program berbasis ketertiban sosial. Salah satunya adalah kebijakan pembatasan jam keluar bagi anak sekolah.
“Program ini sangat membantu. Anak-anak menjadi lebih tertib, dan orang tua merasa lebih tenang. Ini merupakan bentuk konkret dari human security yang memperkuat demokrasi lokal,” jelasnya.
Shemmy menambahkan bahwa melalui forum PDD, dirinya berupaya menciptakan ruang dialog terbuka antara masyarakat dan pemerintah. Hal ini penting agar kebijakan publik yang dihasilkan lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan warga.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen DPRD Kalimantan Timur dalam memperkuat nilai-nilai demokrasi di tingkat lokal serta memastikan bahwa aspirasi masyarakat menjadi dasar dalam proses pengambilan kebijakan. (**/A)